Hutan Bambu Penglipuran. Bayangkan berjalan di antara batang-batang bambu yang menjulang tinggi, daunnya berdesir lembut diterpa angin, sementara sinar matahari menembus di antara celah-celah hijau, menciptakan semburat cahaya yang menenangkan jiwa. Itulah suasana yang akan kamu rasakan ketika melangkahkan kaki ke Hutan Bambu Penglipuran, salah satu permata alami di Kabupaten Bangli, Bali.
Hutan ini bukan sekadar deretan bambu yang tumbuh rimbun, melainkan simbol keharmonisan antara manusia dan alam. Dengan luas sekitar 75 hektare, Hutan Bambu Penglipuran menjadi paru-paru hijau bagi Desa Penglipuran yang dikenal sebagai salah satu desa terbersih di dunia. Keindahannya begitu memikat—alami, asri, dan menghadirkan ketenangan yang sulit ditemukan di tengah hiruk pikuk kota.
Lokasi Hutan Bambu Penglipuran
Hutan Bambu Penglipuran terletak di Desa Adat Penglipuran, Kecamatan Bangli, Kabupaten Bangli, Bali, sekitar 45 kilometer dari Denpasar atau sekitar 1,5 jam perjalanan menggunakan mobil. Letaknya berada di dataran tinggi dengan udara yang sejuk dan segar, menjadikannya tempat sempurna untuk melepas penat dan menikmati suasana alam pedesaan Bali yang damai.
Lokasi : Google Maps
Daya Tarik Hutan Bambu Penglipuran
- Keindahan Alam yang Menenangkan
Hutan ini adalah rumah bagi ratusan pohon bambu yang tumbuh secara alami dan tertata rapi. Saat kamu berjalan di jalurnya, suara dedaunan bambu yang bergesekan menciptakan irama alami yang seolah menjadi musik pengantar meditasi. Cahaya matahari yang menembus dari celah-celah bambu menambah kesan magis, membuatnya tampak seperti hutan dari cerita dongeng. - Udara Sejuk dan Bebas Polusi
Berada di ketinggian sekitar 700 meter di atas permukaan laut, udara di sini terasa begitu segar. Tak heran jika banyak wisatawan datang bukan hanya untuk berfoto, tapi juga untuk menikmati ketenangan dan udara bersih yang menyejukkan paru-paru. - Spot Foto Instagramable
Bagi pecinta fotografi, Hutan Bambu Penglipuran adalah surga tersendiri. Setiap sudutnya tampak indah untuk diabadikan—baik untuk foto prewedding, konten media sosial, atau sekadar kenang-kenangan liburan. Pantulan cahaya di antara batang bambu menciptakan efek alami yang memukau tanpa perlu filter tambahan. - Nilai Budaya dan Filosofi Lokal
Bagi masyarakat Desa Penglipuran, hutan bambu bukan hanya pemandangan indah. Bambu memiliki nilai filosofis tinggi dalam kehidupan mereka—melambangkan kesederhanaan, kekuatan, dan fleksibilitas. Warga setempat juga menjaga kelestariannya dengan aturan adat yang ketat. Mereka melarang penebangan liar dan menerapkan sistem pelestarian berbasis komunitas yang diwariskan turun-temurun. - Suasana Meditatif dan Relaksasi
Banyak pengunjung datang untuk sekadar duduk diam di bawah rindangnya bambu, mendengarkan suara alam, dan merasakan kedamaian batin. Suasana ini sangat cocok bagi siapa pun yang mencari healing spot alami di Bali.
Baca Juga : Liberty Ink Bali: Studio Tattoo Profesional di Seminyak
Jam Buka dari Hutan Bambu Penglipuran
Hutan Bambu buka setiap hari mulai pukul 08.00 hingga 18.00 WITA. Waktu terbaik untuk berkunjung adalah pagi hari (sekitar pukul 08.00–10.00) ketika udara masih segar dan cahaya matahari belum terlalu terik, atau sore hari (pukul 16.00–17.30) saat sinar matahari mulai lembut dan menciptakan suasana romantis di antara pepohonan bambu.
Harga Tiket Masuk
Untuk menikmati keindahan Hutan Bambu Penglipuran, kamu hanya perlu membayar tiket masuk:
Wisatawan Domestik: sekitar Rp 25.000/orang
Wisatawan Mancanegara: sekitar Rp 30.000/orang
Harga ini sudah termasuk akses ke kawasan Desa Wisata Penglipuran, sehingga kamu bisa sekaligus menjelajahi desa adat yang terkenal dengan kebersihan dan arsitektur tradisionalnya. Parkir kendaraan juga tersedia dengan tarif terjangkau, hanya sekitar Rp 2.000–5.000.
Cara Menuju ke Lokasi

Ada beberapa cara mudah untuk mencapai Hutan Bambu Penglipuran:
- Dari Denpasar atau Kuta:
Gunakan mobil atau motor menuju arah Bangli – Kintamani, ikuti petunjuk menuju Desa Penglipuran. Perjalanan memakan waktu sekitar 1,5 jam. - Dari Ubud:
Hanya sekitar 45 menit berkendara melewati rute yang indah di antara sawah dan perbukitan. - Transportasi Umum:
Tidak ada transportasi umum langsung ke desa ini, jadi lebih baik menyewa mobil pribadi, motor, atau menggunakan tur lokal yang sudah menyediakan rute wisata Bangli–Kintamani.
Wisata Terdekat dari Hutan Bambu Penglipuran
- Desa Adat Penglipuran – Desa bersih dan tertata rapi yang terkenal secara internasional.
- Pura Kehen – Pura bersejarah dengan arsitektur menawan, hanya sekitar 15 menit dari lokasi.
- Air Terjun Tukad Cepung – Air terjun unik yang tersembunyi di dalam gua batu, sekitar 30 menit berkendara.
- Bukit Demulih – Tempat sempurna untuk melihat matahari terbit dengan latar pegunungan Bangli.
- Danau Batur & Gunung Batur – Jika ingin petualangan lebih jauh, hanya sekitar 45 menit dari Bangli kamu sudah bisa mendaki gunung atau menikmati danau yang memukau.
Baca Juga : Desa Wisata Blimbingsari: Harmoni Budaya dan Alam Bali Barat
Aktivitas Menarik yang Bisa Dilakukan
- Jalan Santai dan Fotografi
Menelusuri jalan setapak di tengah hutan bambu sambil berfoto adalah kegiatan wajib di sini. - Piknik Sederhana
Beberapa area teduh bisa digunakan untuk duduk santai, membaca buku, atau sekadar bersantai. - Belajar Budaya Lokal
Kamu bisa berbincang dengan warga sekitar untuk mengenal filosofi bambu dalam kehidupan masyarakat Penglipuran. - Tur Ekowisata
Beberapa paket tur lokal menyediakan panduan khusus untuk menjelaskan tentang ekosistem hutan dan tradisi pelestariannya. - Meditasi dan Yoga
Banyak wisatawan memilih tempat ini untuk melakukan yoga atau meditasi karena suasananya yang hening dan penuh energi positif.
Kesimpulan Hutan Bambu Penglipuran
Hutan Bambu Penglipuran bukan hanya tempat wisata, melainkan ruang alami untuk menemukan kembali kedamaian dalam diri. Di sini, waktu seolah berjalan lebih lambat—memberimu kesempatan untuk bernapas lebih dalam, mendengar suara alam, dan menyatu dengan ketenangan.
Dengan kombinasi antara keindahan alam, nilai budaya, dan suasana spiritual yang kuat, Hutan Bambu Penglipuran layak disebut sebagai salah satu destinasi paling memikat di Bangli, bahkan di seluruh Bali. Jadi, jika kamu mencari tempat untuk recharge dari rutinitas, datanglah ke sini. Biarkan desir daun bambu menjadi musik yang menenangkan hatimu, dan pulanglah dengan pikiran yang lebih jernih serta hati yang lebih tenang.











