Museum Le Mayeur: Romansa Seni di Tepi Pantai Sanur

Museum Le Mayeur

Museum Le Mayeur. Bayangkan sebuah rumah tua yang tenang, berdiri di tepi Pantai Sanur, Denpasar. Dari luar, bangunannya tampak sederhana, namun di dalamnya tersimpan kisah cinta abadi dan karya seni yang luar biasa. Itulah Museum Le Mayeur, bekas kediaman pelukis Belgia Adrien-Jean Le Mayeur de Merpres dan istrinya, penari Bali legendaris Ni Pollok.

Dibangun pada tahun 1932, rumah ini menyatu indah dengan lingkungan tropis sekitarnya. Setiap lukisan yang terpajang di dinding-dindingnya adalah perwujudan kekaguman Le Mayeur terhadap budaya, alam, dan wanita Bali—khususnya Ni Pollok, muse dan istrinya yang menjadi inspirasi abadi.

Lokasi Museum Le Mayeur

Museum Le Mayeur berada di:
Jl. Hang Tuah, Sanur Kaja, Denpasar Selatan, Bali.
Tepat di belakang deretan kios suvenir Pantai Sanur. Jaraknya hanya sekitar 20 menit dari pusat Kota Denpasar, membuatnya sangat mudah dijangkau oleh wisatawan lokal maupun internasional.

Daya Tarik Utama

  1. Lukisan Klasik Impresionis
    Lebih dari 80 karya asli Le Mayeur dipamerkan, kebanyakan menggambarkan wanita Bali dalam pose anggun, suasana pedesaan, hingga lanskap tropis yang hangat.
  2. Kisah Cinta Sejati
    Hubungan Le Mayeur dan Ni Pollok menjadi kisah romantis lintas budaya yang menyentuh hati. Perbedaan latar belakang tidak menghalangi cinta dan kolaborasi mereka yang abadi dalam seni.
  3. Arsitektur Bali Tradisional
    Rumah ini memadukan gaya arsitektur Bali dan Eropa. Dinding bata merah, ukiran kayu, bale bengong, dan taman kecil menciptakan suasana klasik yang menenangkan.
  4. Lokasi Strategis
    Terletak tepat di pinggir Pantai Sanur, museum ini menawarkan pemandangan laut yang indah dan angin sepoi-sepoi yang menambah pengalaman budaya jadi lebih lengkap.

Baca Juga : Pantai Double Six Bali: Pantai Warna-Warni Penuh Energi

Jam Buka Museum Le Mayeur

Museum buka setiap hari kecuali hari libur nasional.

  • Senin–Kamis & Sabtu–Minggu: 08.00 – 15.30 WITA
  • Jumat: 08.30 – 12.30 WITA

Tiket Masuk

Harga tiket sangat terjangkau:

  • Dewasa Domestik: Rp 10.000
  • Anak-anak / Pelajar: Rp 2.000 – Rp 5.000
  • Mahasiswa: Rp 3.000
  • Bawa kartu identitas untuk mendapatkan harga khusus pelajar/mahasiswa.

Cara Menuju ke Museum

  • Dari Bandara Ngurah Rai: Sekitar 30 menit dengan kendaraan pribadi/taksi
  • Dari pusat Denpasar: Sekitar 20 menit via Jalan Bypass Ngurah Rai.
  • Transportasi Umum: Bisa menggunakan ojek online, taksi, atau menyewa motor. Cukup arahkan ke Pantai Sanur, masuk melalui Jl. Hang Tuah, dan ikuti papan petunjuk ke museum.

Wisata Terdekat

Setelah mengunjungi museum, jangan lewatkan beberapa destinasi menarik di sekitarnya:

  1. Pantai Sanur
    Menyuguhkan suasana santai, cocok untuk jalan-jalan di pagi hari atau sekadar menikmati sunset.
  2. Pasar Seni Sindhu
    Surga belanja suvenir khas Bali, dari lukisan hingga kerajinan tangan dan kain tenun.
  3. Pantai Matahari Terbit
    Spot populer untuk melihat matahari terbit sambil berjalan di atas pasir putih.
  4. Bali Orchid Garden
    Taman bunga anggrek tropis yang memikat, sekitar 15 menit dari museum.

Baca Juga : Geopark Batur: Ketika Keajaiban Alam dan Budaya Bertemu di Bali

Aktivitas Terdekat

  1. Berjalan di Jalur Pantai Sanur
    Tersedia jalur pedestrian sepanjang pantai untuk jalan santai atau bersepeda.
  2. Kulineran di Warung Tepi Pantai
    Nikmati makanan khas Bali seperti ayam betutu, sate lilit, hingga es kelapa muda.
  3. Tur Budaya Sanur
    Anda bisa mengikuti tur lokal yang mengajak melihat pura-pura kuno, rumah tradisional Bali, dan pertunjukan tari.

Kesimpulan Museum Le Mayeur

Museum Le Mayeur bukan sekadar galeri seni, melainkan perjalanan menyentuh ke masa lalu yang penuh keindahan, cinta, dan kekaguman terhadap budaya Bali. Bagi pencinta seni, sejarah, maupun mereka yang hanya ingin menikmati suasana tenang di tepi pantai—museum ini adalah permata tersembunyi yang layak dikunjungi.

Jangan lewatkan kesempatan untuk menelusuri karya-karya yang hidup dalam warna, dan kisah cinta yang abadi dalam setiap sudut rumah ini. Di sinilah Bali terasa bukan hanya lewat panorama, tapi juga lewat jiwa.

promohotel